deherba.com

Ad

Senin, 21 Januari 2013

Mengatasi Banjir Jakarta dengan Biaya Minimalis

Ini adalah ide sederhana seorang ibu rumah tangga yang ikut prihatin dengan kondisi Jakarta yang jadi langganan banjir setiap tahun. namun, yakin jika ide ini dilaksanakan bakal bisa mengatasi minimal mengurangi daerah banjir di ibukota negara yang sama-sama kita cintai ini. 
Beberapa ide yang terlintas di benak adalah : 

1. Perluas dan perdalam sungai besar yang ada di Ibukota.
Kenapa demikian ? karena banjir di Jakarta sesungguhnya disebabkan karena sungai yang sudah makin sempit dan dangkal. silahkan dibaca banjir-jakarta-bukan-karena-hujan-deras.
Tidak cukup hanya dengan mengeruk saja. Normalisasi sungai di Jakarta, selain dengan pengerukan juga perlu ditambah lebarnya.  Rumah-rumah kumuh di bantaran sungai harus dibersihkan. Mau tidak mau. Ganti dengan tanaman atau pohon berdaya serap tinggi.Ke mana mereka harus pergi? Buatkan rumah susun yang sederhana, sehat dan layak buat mereka. Lengkapi dengan  sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana bermain untuk anak-anak. Dananya? Kita punya Kementrian Sosial yang konon katanya belum banyak menyerap dana APBN. Bukankah mendirikan rumah susun untuk dhu'afa termasuk program pengentasan kemiskinan? 

2. Perbanyak serapan air.
Pemerintah harus buat peraturan,agar setiap rumah/ kantor/perumahan/perkantoran wajib memiliki serapan air. serapan air bisa berupa sumur serapan, penanaman tanaman hijau dengan daya serap air yang tinggi atau pembuatan lubang biopori. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk  membuat sumur serapan. Cukup mengerahkan struktur pemerintah dari tingkat yang paling rendah (RT,RW,Lurah,Camat) untuk memantau masyarakat terkait pelaksanaannya. Dibutuhkan ketegasan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Untuk perumahan,perkantoran, apartemen, membuat  sumur resapan lebih tepat. Silahkan dibaca tangkal-banjir-dengan-sumur-serapan-banjir. Sedangkan untuk rumah-rumah penduduk, cukup dengan membuat lubang biopori. silahkan baca atasi-banjir-dengan-teknologi-lubang-serapan-biopori. Jangan khawatir dengan tidak adanya lahan untuk membuat lubang serapan air atau biopori, karena tidak dibutuhkan  lahan yang luas untuk membuatnya. lihat saja contohnya di artikel berikut ini biopori-di-halaman-rumah.

3. Perbaiki pengelolaan sampah 
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah sampah yang tidak terkelola dengan baik. Berikut gambar- gambar kondisi sampah di sudut Jakarta.

  








Kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah di sungai harus segera diakhiri. namun sekedar membuat peraturan atau mengenakan sanksi saja tidak cukup. Masalahnya, mau dibuang kemana sampahnya jika tidak ke sungai? Ditumpuk hingga jadi gunungan yang kemudian memunculkan masalah baru lagi? tentu tidak.
Saatnya pemerintah memikirkan pengelolaan sampah Terpadu. Dalam artian pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat secara aktif, berdaya guna dengan biaya yang terjangkau. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dapat menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah Jakarta. Selain menyelesaikan masalah sampah,proyek ini memberi pula solusi energi alternatif di saat makin  menipisnya cadangan Minyak bumi kita. Baca pembangkit-listrik-tenaga-sampah.
Beri kemudahan masyarakat membuang sampah. Sediakan banyak bak sampah di jalan-jalan . di sudut-sudut gang. di pinggir-pinggir sungai. Perbanyak tenaga kebersihan.... kota bersih, pengangguran berkurang, dan...selamat tinggal banjir...
Akhirnya semoga ide sederhana ini bermanfaat, tak hanya untuk Jakarta tapi juga untuk kota-kota besar lainnya...